Memperbincangkan orang-orang terkaya di dunia ini memang tidak ada habisnya. Sebab, dari kekayaan yang dimiliki membuat kita berdecak kagum dibuatnya. Orang-orang kaya di dunia ini memang bisa diketahui total kekayaanya sehingga bisa dibuat peringkat. Nah saat ini orang paling kaya di dunia adalah Jeff Bezos yang merupakan CEO Amazon dan diperingkat kedua adalah sosok CEO LVMH (Louis Vuitton Moët Hennessy) Bernard Arnault. Perusahaan Bernard yang bergerak pada produksi barang-barang aksesoris branded dan mewah ini memang terus menunjukkan perkembangan pesat. Hingga akhirnya kemudian pria bernama lengkap Bernard Jean Étienne Arnault sebagai CEO-nya mampu menggeser Bill Gates di urutan kedua orang terkaya di dunia.
Bicara total kekayaan Bernard sendiri menurut indeks Bloomberg Billionaires adalah mencapai 108 miliar dollar AS. Angka kekayaan Bernard ini sendiri sebenarnya unggul tipis dari CEO Microsoft, Bill Gates yang memiliki total kekayaan mencapai 107 miliar dollar. Rilis lain dari Forbes juga menunjukkan keadaan yang sama dimana orang terkaya kedua di dunia saat ini telah berpindah pada sosok Bernard Arnault. Dalam penjelasan Forbes, miliarder asal Perancis dengan LVMH sebagai perusahaannya ini telah mencatat rekor dan laba paling tinggi di tahun 2018. Rekor penjualan dan laba ini didapatkan dari para pelanggannya yang berasal dari China. Lalu bagaimana kisah Bernard Arnault yang saat ini menjadi orang terkaya kedua di dunia? Berikut informasinya.
Pendidikan Bernard dan Bisnis Sang Ayah
Lahir di Roubaix, Perancis, 5 Maret 1949, Bernard mengenyam pendidikan tanpa latar belakang bisinis apapun. Lihat saja bagaimana ia menempuh pendidikannya di pendidikan teknik Ecole Polytechnique di Palaiseau hingga lulus di tahun 1971. Naluri bisnisnya mungkin datang dari darah ayahnya yakni Jean Leon Arnault yang merupakan produsen dan pemilik perusahaan teknik sipil, Ferret-Savinel.
Setelah lulus, Bernard sendiri bekerja untuk perusahaan ayahnya. Di sinilah Bernard mulai belajar bisnis. Di tahun 1976, Bernard meyakinkan ayahnya untuk mengubah fokus perusahaan dibidang real estate. Dari keputusannya untuk mengubah perusahaan, membuat nama perusahaanya pun berganti menjadi Férinel. Selain berfokus pada bidang real estate, Férinel juga mengembangkan spesialisasi dalam akomodasi liburan.
Akuisisi Perusahaan Boussac Saint-Frères dan Financière Agache
Di tahun 1984, Bernard dan Férinel mengakuisisi Boussac Saint-Frères yang merupakan sebuah perusahaan tekstil yang nyaris bangkrut. Tidak hanya itu, Bernard dan Férinel juga melakukan pembelian pada perusahaan Financière Agache yang bergerak pada penjualan barang-barang mewah. Dari akuisisi perusahaan-perusahaan tadi inilah yang menjadi awal Bernard menguasai Christian Dior milik Boussac. Setelah Bernard menguasai Christian Dior inilah maka kemudian dirinya me-launching grup LVMH yang merupakan merger antara dua perusahaan yang telah diakuisisi Bernard tadi.
LVMH dalam Perkembangannya
Dalam perkembangannya, LVMH sendiri mampu menjadi perusahaan yang tumbuh dengan pesat dan mencuri perhatian dunia. Bagaimana tidak, LVMH sendiri mampu menghadirkan barang-barang mewah dan branded yang banyak diminati publik. Beberapa produk dan merek mewah yang sudah dihadirkan LVMH antara lain Louis Vuitton, Christian Dior, dan Givenchy. Perkembangan LVMH sendiri juga terlihat dari namanya yang menjadi rumah dari merek Champagne Dom Pérignon dan pengecer kecantikan Sephora. Dari perkembangan dan pertumbuhan yang pesat dari LVMH inilah yang kemudian mengantarkan Bernard Arnault kemudian mampu menjadi miliarder top dunia yang saat ini menggeser nama Bill Gates dari posisi dua orang terkaya dunia.
Pembangunan Yayasan Louis Vuitton
Meski telah menjadi miliarder, sisi sosial Bernard ternyata masih terlihat. Hal ini terbukti dari dimulainya proyek pembangunan Yayasan Louis Vuitton yang diinisiasi Bernard pada tahun 2006. Yayasan Louis Vuitton sendiri nantinya akan didedikasikan Bernard untuk penciptaan dan seni kontemporer. Sisi sosial dan kemanusiaan Bernard juga terrlihat dari bantuan dana sebesar US$650 juta yang diberikan pada Katedral Notre Dame untuk pembangunan pascakebakaran. Tidak berhenti pada Yayasan Louis Vuitton, Bernard sendiri juga berencana akan menghadirkan museum LV yang telah lama diimpikan. Museum LV sendiri nanti konsepnya direncanakan akan dirancang oleh arsitek Frank Gehry. Dari hobinya yang suka mengkoleksi benda-benda seni Perancis ini memang membuat keinginannya untuk menghadirkan museum dinilai wajar.