Setelah masa mudik lebaran, biasanya orang-orang dari kampung akan membawa sanak saudaranya untuk bekerja di Ibu Kota Jakarta. Jakarta memang selalu menjadi magnet bagi para pekerja ataupun bagi seseorang yang mencoba peruntungan. Anggapan bekerja di Jakarta sebagai sesuatu yang bergengsi menjadikan Ibu Kota selalu diserbu para pencari kerja dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk pada pasca lebaran. Namun sebenarnya ada banyak hal yang perlu dipahami sebelum memutuskan bekerja di Jakarta. Tentu Anda masih ingat sebuah pepatah yang menyatakan bahwa Ibu Kota lebih kejam dari ibu tiri. Pepatah ini jelas menjadi gambaran betapa kerasnya kehidupan di Jakarta. Bagi beberapa orang yang telah meraih suskes di Jakarta tentu tidak dicapai dengan mudah. Mereka yang sukses di Jakarta pastinya telah bekerja keras hingga mampu menaklukkan kerasnya Ibu Kota. Nah berikut ini ada beberapa tantangan yang perlu Anda jadikan pertimbangan sebelum memutuskan bekerja atau mencari kerja di Jakarta.
- Macet
Hal pertama yang perlu Anda jadikan pertimbangan untuk bekerja di Jakarta adalah macet. Macet memang sudah menjadi hal klasik bagi Jakarta. Bahkan alasan macet telah menjadi jargon utama bagi para pekerja yang datang terlambat ke kantor. Dengan tidak berimbangnya jumlah atau volume kendaraan yang selalu bertambah setiap waktunya dengan ruas jalan memang menjadikan masalah macet ini seperti menjadi teman akrab bagi para pekerja di Jakarta. Bahkan begitu akrabnya para pekerja dengan macet memunculkan sebuah kiasan yang menyatakan bahwa orang Jakarta separuh hidupnya ada di jalanan. Dari sini Anda yang ingin bekerja di Jakarta memang harus bersiap dengan hal ini. Anda memang bisa jadi dapat menghindari macet dengan catatan Anda harus berjuang dengan berangkat kerja pada dini hari.
- Suhu Udara yang Panas
Berikutnya, hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum bekerja di Jakarta adalah suhu udara yang panas. Anda yang tidak terbiasa dengan udara panas maka sebaiknya memikirkan matang-matang mengenai hal ini. Suhu udara di Jakarta yang memiliki ketinggian rata-rata hanya mencapai 8 mdpl dan berada dekat dengan pantai Utara memang akan membuat suhu udara sehari-harinya terbilang panas. Apalagi jika melihat faktor lain seperti padatnya pemukiman dan polusi udara membuat suhu udara di Ibu Kota semakin terasa panas.
- Polusi
Bagi Anda yang menyukai udara segar maka jangan berharap Anda bisa mendapatkannya di Jakarta. Alih-alih memperoleh udara segar untuk dihirup, Anda harus berhadapan setiap harinya dengan udara yang kotor dan berpolusi. Dengan banyaknya jumlah kendaraan yang ada di Jakarta memang membuat udara di Ibu Kota setiap harinya selalu tercemar. Tidak hanya polusi udara, tapi di Jakarta ini Anda juga harus bersiap menghadapi polusi air, polusi tanah dan polusi bunyi. Dengan tinggi dan banyaknya polusi udara yang harus dihadapi, tentu hal ini akan mempengaruhi kualitas hidup Anda saat berada di sana. Jadi perhatikan dan pertimbangkan dengan matang dan baik hal ini ketika Anda akan bekerja di Jakarta.
- Banjir
Sejak zaman dulu saat masih bernama Batavia, Jakarta memang selalu selalu dirundung oleh masalah banjir. Memang Anda tidak setiap hari akan menghadapi banjir. Tapi jika musim hujan tiba maka Anda harus bersiap dengan banjir yang akan muncul dibeberapa titik di wilayah Jakarta. Jika banjir sudah muncul tentu aktivitas Anda akan terganggu. Tidak hanya membuat perjalanan Anda ke kantor jadi terganggu, tapi aktivitas bisnis di Jakarta, termasuk peluang usaha yang sedang Anda rintis juga bisa menjadi kacau.
- Stress
Terakhir, hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum bekerja atau akan mencari kerja di Jakarta adalah stress. Dengan persaingan dan tingkat tekanan hidup yang tinggi di Jakarta memang tak jarang membuat orang-orang termasuk para pekerja di Jakarta jadi merasakan stress. Stress tentu bukanlah hal yang baik karena bisa membuat kesehatan jadi menurun. Maka Anda yang ingin merasakan kerja dengan nyaman dan jauh dari stress sebaiknya memikirkan dengan matang-matang hal ini sebelum bekerja di Jakarta.
