Pemerintah yang akan memberlakukan “New Normal” dalam waktu dekat ini, membuat kita bisa mendapati banyak hal berbeda dari kegiatan yang dilakukan manusia nantinya. Salah satu kegiatan yang bisa kita dapati adanya sesuatu yang berbeda pada masa New Normal adalah agenda pernikahan. Kegiatan pesta pernikahan memang menjadi salah satu fokus perhatian utama karena acara ini seringkali mengundang banyak orang hingga memunculkan kerumunan. Seperti kita tahu bahwa kerumunan orang memang dapat memperbesar risiko penularan Covid-19. Maka dari itu Anda yang sedang merencanakan pernikahan di masa New Normal ini perlu memahami dan mencermati beberapa aturan yang bisa muncul nantinya.
- Pembatasan Jumlah Orang atau Tamu
Hal atau aturan pertama yang perlu Anda perhatikan saat akan menggelar pesta pernikahan pada masa New Normal adalah jumlah orang yang menghadiri. Untuk menghindari kerumunan orang yang bisa memicu penularan Covid-19, memang jumlah undangan atau tamu yang bisa menghadiri pernikahan perlu dibatasi. Nah pada masa New Normal tersebut, acara resepsi di sebuah tempat akan dibatasi kehadiran tamu undangan maksimal 50% dari kapasitas ruangan. Sementara untuk acara akad atau pemberkatan, jumlah tamu undangan dibatasi antara 20% maksimal 30%.
- Pembagian Sesi Resepsi Pernikahan
Karena jumlah orang yang akan menghadiri resepsi pernikahan ini dibatasi, maka akan muncul sesi acara yang berbeda dari biasanya. Jadi nantinya pada masa New Normal, waktu resepsi akan menjadi lebih panjang karena ada pembagian sesi untuk mengatur kehadiran tamu udangan. Kecuali bila memang total tamu yang diundang jumlahnya tidak melebihi 50% kapasitas ruangan, maka waktu resepsi bisa dilakukan dalam satu sesi saja. Nantinya pada setiap sesinya akan dilakukan penyemprotan disinfektan ke ruangan.
- Penerapan Protokol Kesehatan Umum
Untuk menghindari penularan virus corona maka dalam gelaran resepsi pernikahan di masa, maka wujud protokol kesehatan umum berupa penggunaan masker akan diwajibkan. Namun saat acara makan, tentu penggunaan masker ini diperbolehkan dilepas. Wujud protokol kesehatan umum lain yang akan diterapkan pada gelaran resepsi pernikahan pada masa New Normal adalah pengecekan suhu tubuh tamu undangan di pintu masuk. Tak lupa juga adanya protokol kesehatan berupa cuci tangan setelah proses pengecekan suhu tubuh dalam acara resepsi pernikahan tersebut.
- ‘Amplop Online’
Hal atau aturan menarik dari gelaran pernikahan di masa New Normal yang bisa kita jumpai nanti adalah adanya pemberian ‘amplop online’. Seperti kita tahu bahwa uang dalam bentuk fisik memang bisa menjadi perantara dari penularan virus corona. Dari sinilah maka bukan tidak mungkin nantinya dalam acara resepsi pernikahan, pihak pihak Wedding Organizer (WO) tidak mengizinkan tamu untuk memberikan angpao berupa uang atau yang dimasukkan amplop sekalipun. Sebagai gantinya pihak WO bukan tidak mungkin akan memberlakukan ketentuan pemberian ‘amplop online’. ‘amplop online’ ini sendiri berwujud uang digital atau elektronik yang bisa ditransfer dengan berbagai macam sarana seperti rekening bank atau dompet digital (e-wallet). Dalam proses pemberian ‘amplop online’ sendiri bisa saja nanti panitia akan memberlakukan scan barcode bagi tamu untuk transfer uang elektronik.
- Hanya Boleh Salam Namaste
Terakhir, hal atau aturan yang akan bisa kita jumpai pada gelaran resepsi pernikahan pada masa New Normal adalah salam namaste. Pada gelaran pernikahan seperti biasanya, pemberian salam dengan berjabat tangan kepada keluarga dan calon mempelai memang menjadi sesuatu yang lumrah dilakukan. Tapi dimasa New Normal dimana pandemi Covid-19 yang belum tuntas, membuat salam dengan berjabat tangan ini menjadi sesuatu yang riskan dilakukan. Salah satu hal yang dapat menularkan virus corona memang bisa terjadi dari proses jabat tangan. Dari sinilah maka ketika resepsi pernikahan dilakukan maka bisa jadi aturan salam dengan berjabat tangan akan dilarang. Sebagai ganti salam ini, maka panitia atau WO akan memberitahu tamu untuk memberikan salam namaste saja. Salam namaste ini memang menjadi salah satu hal yang mengemuka diberbagai belahan dunia sejak virus corona ini mewabah.