Saat ini sepeda Brompton memang menjadi fenomena tersendiri di kalangan masyarakat. Ini dikarenakan permintaan terhadap sepeda buatan London, Inggris ini meningkat sangat tajam. Meski harganya terbilang mahal tapi di pasaran sepeda Brompton terus diburu dan diminati. Dengan munculnya tren bersepeda di kalangan masyarakat memang membuat sepeda Brompton pun muncul sebagai primadona. Kemunculan sepeda Brompton yang bersamaan dengan tren bersepeda memang dianggap sangat tepat momentumnya.
Namun dengan harga yang selangit, tentu tidak semua orang bisa membeli sepeda ciptaan Andrew Ritchie tersebut? Nah untuk Anda yang memang belum mampu membeli sepeda Brompton, jangan berkecil hati karena di tanah air ada sepeda lokal yang tak kalah handalnya dengan Brompton. Sepeda lokal produksi Bandung ini sendiri bernama Kreuz. Lalu seperti apakah sepeda Kreuz yang memiliki cita rasa lokal tersebut? Berikut informasinya.
Tiruan Sepeda Brompton
Karena tidak semua orang bisa membeli Brompton, kemudian muncul beberapa sepeda tiruan yang mirip dengan barang yang namanya sempat heboh dalam kasus barang selundupan Garuda Indonesia. Menariknya, sepeda tiruan Brompton ini ternyata juga laris manis di masyarakat. Salah satu lokal sepeda yang memiliki model serupa dengan Brompton yaitu Kreuz. Sepeda yang memiliki tempat produksi di Bandung ini sendiri dikelola oleh Yudiantara (50) dan Jujun Junaedi (37).
Tercipta dengan Tidak Sengaja
Sepeda Kreuz kreasi oleh Yudi dan Jujun ini ternyata tercipta dengan tidak sengaja. Awalnya Yudi dan Jujun membuat tas pannier yang di-press tanpa jahitan dengan sistem quicklock yang kemudian diberi nama tas Kreuz. Dari tas yang memiliki kualitas setara dengan produksi Jerman ini kemudian muncul ide untuk menggantungkannya di sepeda Brompton. Namun untuk mendisplay tas Kreuz ke sepeda Brompton ini Yudi dan Jujuj terkendala harga yang sangat mahal, mereka pun kemudian memutuskan membuat sepeda Brompton sendiri.
Dari sini kemudian Yudi dan Jujun membuat prototipe pertama dengan cara membongkar sepeda Brompton seri terbaru milik temannya. Pada tahap pertama pembuatan prototipe Brompton ini Yudi dan Jujun banyak mendapati kesalahan, terutama pada detailnya. Meski mendapati kesalahan, namun prototipe pertama yang dihasilkan Yudi dan Jujun ini banyak diminati beberapa orang. Tidak hanya ingin membeli tapi ada orang yang juga mau berinvestasi pada Yudi dan Jujun. Namun karena mereka masih ingin mengembangkan prototipe pertamanya ini, maka permintaan pembelian dan investasi tersebut ditolak.
Produksi Kreuz
Yudi dan Jujun pun kemudian kembali mengembangkan dan memproduksi Kreuz dengan bantuan modal dari temannya tanpa bunga. Pengembangan sepeda Kreuz sendiri dilakukan Yudi dan Jujun dengan beberapa perbedaan dengan sepeda Brompton. Perbedaaannya sendiri dapat dilihat pada tekukannya yang dimulai dari awal, bukan ditengah seperti Brompton. Perbedaan lain bisa dilihat dari bentuk kepala dan over size-nya. Produksi Kreuz sendiri dilakukan secara handmade dengan melibatkan banyak industri kecil rumahan seperti tukang bubut, tukang cetak plastik dan lainnya. Sementara itu bahan-bahan baku yang digunakan juga didapatkan dari dalam negeri.
Keunggulan dan Harga serta Pemesanan Sepeda Kreuz
Selain bisa digunakan pada segala medan, sepeda Kreuz ini juga memiliki keunggulan pada kemudahan untuk mendapatkan sparepart-nya. Setidaknya ada lebih dari 30 sparepart yang dibuat Kreuz. Menariknya, sparepart sepeda Kreuz ini bisa digunakan untuk sepeda Brompton. Sementara itu pada sepeda Brompton, Anda akan kesulitan mendapatkan sparepart-nya. Kalau pun ada maka harganya akan sangat mahal.
Untuk harga sepeda Kreuz ini ada dua pilihan yaitu harga frame set yang dibanderol Rp 3,5 juta dan full bike dengan banderol Rp 8 juta. Tapi untuk membuat Anda puas dalam mendandani sepeda Kreuz, Yudi dan Jujun menyarankan untuk membeli yang frame set. Untuk memesan sepeda Kreuz ini, konsumen cukup berkomunikasi melalui WhatsApp dan membayar uang muka 50%. Pemesanan sepeda Kreuz ini memang sifatnya inden sehingga konsumen harus bersabar menunggu produksinya. Kini peminat sepeda Kreuz ini tidak hanya dari konsumen dalam negeri saja. Sebab ada juga pemesan dari negara lain seperti Malaysia dan Singapura.
Arti Kreuz
Menurut Yudi Kreuz ini Kreuz diambil dari kosa kata bahasa Jerman yang berarti melintas. Bagi penemunya yakni Yudi dan Jujun, kata Kreuz ini memiliki makna melintasi zona nyaman yang memang sesuai dengan pengalaman hidup mereka. Kata Kreuz sendiri menurut Jujun juga memiliki arti dalam bahasa Sunda yakni kebanggaan (berasal dari kata “kareueus”). Lebih lanjut Jujun juga menyatakan bahwa kata Kreuz ini juga bisa berarti singkatan Kreasi Orang Sunda.