Dalam beberapa tahun ini pertumbuhan entrepreneur di Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena banyaknya generasi muda yang terjun ke dunia bisnis. Namun sayangnya dibalik peningkatan jumlah pengusaha ini tidak diikuti dengan peningkatan kualitas literasi keuangan. Apalagi di era perkembangan teknologi internet yang massif seperti sekarang, membuat para pengusaha muda lebih memilih untuk membuka situs untuk mendapatkan informasi wirausaha.
Dampak Rendahnya Literasi Keuangan
Dari rendahnya literasi keuangan yang ada mengakibatkan tidak sedikit dari para pengusaha muda tadi yang kemudian mengalami kegagalan. Kegagalan ini bisa saja terjadi karena perhitungan bisnis yang kurang baik serta keadaan keuangan yang buruk. Tentu saja karena literasi yang kurang maka kualitas pengambilan keputusan yang berhubungan dengan aspek keuangan menjadi tidak baik.
Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2019
Dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan atau SNLIK 2019 yang dilakukan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), didapati bahwa banyak dari masyarakat Indonesia belum sepenuhnya mengerti bagaimana cara meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dalam pengelolaan keuangan. Hal tersebut terlihat dari indeks tingkat literasi keuangan di OJK yang mencapai angka 38,03 persen.
Pentingnya Literasi Keuangan untuk Setiap Pengusaha
Literasi keuangan ini memang sangat penting untuk setiap pengusaha yang ingin menghindari masalah finansial. Menurut pengusaha muda pendiri Masalalu Cafe, Ali Harahap menyatakan bahwa literasi keuangan ini dapat membuat bisnis terus berkelanjutan.
“Untuk menjalankan bisnis sendiri, baik kecil maupun besar pastinya membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik agar dapat tercipta bisnis yang berkelanjutan,” kata Ali.
Dari pengalaman Ali yang merintis Masalalu Cafe dari nol kita bisa belajar bahwa dalam bisnis ini penuh dengan tantangan. Dari sinilah menurut Ali, seorang pengusaha harus punya mental dan kemampuan pribadi serta perencanaan keuangan yang matang.
“Di awal membangun usaha kan sudah bentuk tim. Disitu kita harus sudah mikir untuk bisa membayar gaji karyawan. Di situlah pentingnya financial planning untuk jaga cash flow. Selama dua tahun aku push diri sendiri untuk kerja lebih keras buat dapetin untung supaya bisa bayar gaji karyawan,” tambahnya.
Lebih lanjut Ali menegaskan bahwa pengusaha yang acuh terhadap perencanaan keuangan ini akan sangat berisiko ketika menjalankan bisnisnya. Apalagi bila pengusaha tersebut tidak memisahkan antara keuangan pribadi dan bisnis, risiko kegagalan tersebut akan semakin besar.
Hindari Kerugian
Tidak hanya Ali yang berpendapat demikian, tapi Wildan Kesuma selaku Corporate Secretary Akulaku Finance Indonesia juga menyatakan hal yang sama. Menurut Wildan dengan memiliki pemahaman literasi keuangan yang baik maka pengusaha akan terhindar dari hal-hal yang merugikan.
“Pengertian dari literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku individu untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan. Aspek ini yang harus kita tingkatkan sebelum mulai mengambil keputusan yang bisa memengaruhi kondisi keuangan,” kata Wildan.
Literasi Digital Perlu DiCermati
Mengenai kebiasaan pengusaha muda yang lebih mengandalkan literatur dari dunia online, Wildan sendiri menyatakan mereka harus cermat memilih. Pastikan para pengusaha muda tadi membaca literatur online yang terpercaya dan kredibel. Salah satu sumber literasi online terpercaya dan terlengkap tentang literasi keuangan yang bisa dijadikan rujukan yakni situs edukasi milik OJK, yakni www.sikapiuangmu.ojk.go.id.
Itulah informasi mengenai pentingnya literasi keuangan ketika seorang pengusaha akan terjun ke dunia bisnis. Dari sinilah maka pastikan kamu yang akan berbisnis untuk selalu meningkatkan literasi agar tidak mengalami kegagalan.