Sepeda yang satu ini memang sedang naik daun. Popularitasnya di Indonesia sekarang membawa sepeda bernama Brompton ini menjadi sebuah fenomena tersendiri. Sebenarnya sepeda pabrikan asal London, Inggris ini tidak muncul sebagai pemain baru. Tapi dalam riwayatnya, sepeda yang dikreasikan oleh Andrew Ritchie ini sudah diproduksi sejak tahun 1979. Meski demikian, sepeda yang dikenal dengan lipatan tiganya tersebut baru populer di Indonesia baru-baru ini. Sayangnya untuk memiliki sepeda yang pernah menjadi kasus penyelundupan Garuda Indonesia ini harganya terbilang mahal. Bahkan di waktu-waktu tertentu harga sepeda Brompton ini bisa melejit sangat tinggi. Tapi mengapa sepeda Brompton ini kemudian menjadi barang yang super mahal di pasaran? Berikut penjelasannya.
Alasan Sepeda Brompton Menjadi Sangat Mahal
Terlepas dari pengaruh tren bersepeda di Indonesia saat ini, mahalnya harga sepeda Brompton ini sudah pasti terjadi karena beberapa hal umum seperti beban biaya pengiriman, pajak, dan juga profit bagi si penjualnya. Namun apa yang terjadi sekarang di Indonesia menurut beberapa pihak sudah sangat luar biasa. Salah satu pedagang dan penggemar sepeda Brompton yakni Reza Teha menyatakan bahwa sepeda Brompton di Indonesia sudah mendapat apresiasi yang bisa dikatakan super istimewa. Salah satu indikator yang bisa membuktikan ucapan Reza adalah harganya yang terus mengalami kenaikan.
Reza sendiri menyatakan sepeda Brompton yang dijualnya terus mengalami kenaikan harga seperti pada varian warna basic yang mengalami kenaikan harga dari Rp 32-35 juta menjadi Rp 40 juta-50 juta. Sedangkan pada varian Brompton special colour harganya juga mengalami kenaikan dari Rp 35 juta-Rp 37 juta menjadi Rp 60 juta. Mengenai penyebab kenaikan harga sepeda Brompton akhir-akihir ini menurut Reza lebih dikarenakan keterlambatan pengiriman akibat pandemi Covid-19 sehingga menyebabkan barang menjadi langka di pasaran. Karena barang yang kosong dan permintaan tinggi maka harga pun otomatis jadi naik. Fenomena kenaikan harga akibat stok sepeda Brompton yang langka di pasaran ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga terjadi di negara lain seperti Jepang, Singapura dan Malaysia.
Harga “gila-gilaan”
Mengenai munculnya harga sepeda Brompton yang melejit dan bisa dibilang tidak rasional ini menurut Reza terjadi karena ulah oknum penjual yang memanfaatkan momentum. Ketika sepeda Brompton ini banyak diminati, oknum penjual tadi dengan uang yang dimilikinya akan memborong Brompton dari luar negeri dan menjualnya dengan harga selangit. Dari sini konsumen yang terdesak akan kebutuhan sepeda Brompton maka mereka pun akan membeli dengan harga berapa pun.
Kenaikan harga sepeda Brompton yang sangat tinggi karena langkanya barang ini pernah terjadi pada pertengahan tahun 2019 lalu. Tapi setelah pasokan sepeda Brompton kembali seperti sedia kala maka harganya pun kembali normal. Nah di masa pandemi seperti sekarang, harga sepeda Brompton pun memang akan kembali mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena pengiriman barang dari Inggris pada masa pandemi Covid-19 mengalami keterlambatan dan tidak seperti biasanya. Menurut Reza orang-orang yang menjual sepeda Brompton dengan harga selangit ini sejatinya bukan pebisnis sejati. Sebab menurutnya pedagang sepeda Brompton yang sesungguhnya akan merasa tidak tega untuk menjual dengan harga dua kali lipat atau lebih.
Ingin Bangun Relasi
Reza sendiri mengaku terjun ke dunia bisnis sepeda Brompton ini tidak semata-mata hanya ingin mendapakan untung besar. Tapi lebih dari itu dirinya menggeluti bisnis sepeda Brompton ini karena ingin membangun relasi. Seperti kita ketahui bersama bahwa pangsa pasar sepeda Brompton ini adalah kalangan menengah ke atas. Jadi ketika Reza menjual sepeda Brompton maka dirinya akan bertemu dengan banyak orang dari berbagai profesi. Nah dari sinilah Reza ingin menjalin relasi dengan beberapa customer-nya tersebut.