Anda yang bekerja sebagai freelancer atau pemilik perusahaan agency yang menjalankan kerjasama project dengan klien, tentu tidak asing dengan yang namanya revisi. Revisi atau perbaikan hasil dari pekerjaan memang sering kali muncul dari klien karena ada menurut mereka masih belum beres atau belum memuaskan. Sebagai freelancer atau pemilik agency yang merasa sudah mengerjakan pekerjaan dengan baik sesuai brief, tak jarang kita tak terima dengan adanya revisi. Namun sebenarnya dibalik itu kita sebagai pekerja sebenarnya juga tak ingin klien kecewa bila kemudian kita tidak mengerjakan revisi. Agar sama-sama saling menyamankan satu sama lain, maka Anda tak perlu panik dulu saat ada revisi, tapi hadapi saja dengan beberapa cara berikut ini.
- Buat Kesepakatan di Awal yang Mengikat
Cara pertama untuk menghadapi revisi dari klien adalah dengan membuat kesepakatan di awal yang saling mengikat. Ketika menjalin kerjasama dengan orang lain dalam hal ini klien, memang harus disepakati beberapa hal untuk menghindari perselisihan. Kesepakatan ini sendiri bisa berupa poin-poin tertentu, termasuk kesepakatan dalam hal pengerjaan revisi. Mungkin Anda bisa menerima revisi tapi agar bisa saling menyamankan, maka Anda bisa membatasi jumlah revisi yang bisa Anda kerjakan. Dengan menyepakati pembatasan jumlah revisi dalam project ini maka Anda tak perlu panik lagi untuk mengerjakannya dengan baik hingga membuat klien puas.
- Pastikan Anda Mengerti Keinginan Klien
Seperti juga para pekerja, klien juga merupakan manusia yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Mungkin suatu waktu Anda bisa mendapati klien yang menyenangkan tanpa meminta revisi, tapi di suatu waktu Anda juga akan menjumpai klien-klien yang agak ribet karena meminta banyak revisi. Dari sinilah, Anda sebagai pekerja harus paham mengenai kedudukan klien. Selain memahami bahwa mereka adalah seorang manusia yang memiliki karakter berbeda-beda, Anda juga harus bisa memahami mereka sebagai seorang manusia yang tak ingin rugi dalam pembeliannya. Pada umumnya setiap manusia memang tidak mau rugi atas uang yang telah dikeluarkan. Nah dari sinilah maka Anda sebagai pekerja juga harus bisa memahami dan mengerti kedudukan klien sebagai pembeli.
- Lakukan Komunikasi yang Baik dengan Menggunakan Kata-Kata yang Tepat
Berikutnya, cara menghadapi klien yang ingin meminta revisi adalah dengan menggunakan kata-kata yang tepat. Saat berkomunikasi dengan klien yang meminta Anda merevisi pekerjaan, memang tak jarang emosi kita kemudian muncul. Apalagi bila kemudian Anda merasa telah mengerjakan sesuai brief, maka permintaan revisi dari klien tak jarang akan membuat kita langsung emosi. Nah dari emosi yang muncul inilah biasanya kita jadi tidak terkontrol dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak tepat. Saat Anda menggunakan kata-kata yang tidak tepat memang bisa saja Anda kemudian membuat klien kecewa dan tidak mau lagi menggunakan jasa Anda. Maka dari itu untuk menghindari kekecewaan klien, cobalah untuk menggunakan kata-kata yang tepat dan tidak menyinggung perasaan. Intinya bersabarlah dulu dan jangan terburu emosi.
- Jangan Segan untuk Beradu Argumen
Bila memang Anda mendapati klien yang keras kepala dan sudah sulit untuk diberikan pengertian maka Anda sesekali boleh sedikit tegas. Tegas di sini bukan berarti Anda harus marah-marah kepada klien, tapi tegas di sini adalah Anda sedang bersikap menjaga butir-butir kesepakatan yang ditelah disetujui sebelum memulai project. Jadi bila klien selalu berargumen dengan alasannya guna memaksa Anda untuk mengerjakan revisi, maka Anda bisa membalasnya dengan argumen yang lebih kuat. Tapi untuk bisa beradu argumen dengan klien, Anda harus memiliki dasar atau alasan yang kuat. Sebab bila Anda hanya emosi dan tidak punya dasar atau alasan yang kuat, maka Anda hanya akan membuat klien kecewa dan tidak mau lagi berlangganan pada Anda.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan saat menghadapi klien yang meminta revisi pada Anda. Revisi atau perbaikan memang merupakan bagian dari pekerjaan atau kerjasama project Anda dengan klien. Jadi supaya Anda bisa terus menjalin kerjasama dengan klien, sebaiknya Anda tidak menolak revisi. Sebagai jalan tengah atau solusinya, disarankan Anda membatasi saja jumlah revisi yang bisa Anda kerjakan.