Pengelolaan atau manajemen keuangan dalam sebuah bisnis memang sangat penting untuk dicermati dan dijalankan dengan seksama. Pasalnya bila pengelolaan finansial perusahaan ini tidak baik maka bukan tidak mungkin bisnis akan sulit untuk berkembang. Alih-alih bertumbuh, bisnis dengan pengelolaan keuangan yang buruk akan dapat menghadirkan kegagalan. Dalam kenyataan di lapangan memang bisa kita jumpai para pebisnis yang menjalankan kebiasaan buruk dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Karena sudah menjadi kebiasaan, tentu nasib bisnis seperti ini akan suram untuk dilihat. Maka dari itu, agar bisnis sukses, seorang pengusaha memang perlu menghindari kebiasaan buruk dalam pengelolaan keuangan. Tapi seperti apakah kebiasaan buruk dalam pengelolaan keuangan usaha yang dapat menyebabkan kegagalan tersebut? Berikut penjelasannya.
- Tidak Menabung
Kebiasaan buruk pertama dalam pengelolaan uang yang harus dihindari oleh pebisnis adalah tidak menabung. Dengan dalih atau alasan bahwa menabung tidak membuat perubahan pada keuangan, para pebisnis ini kemudian mengkesampingkan aktivitas menabung. Tentu saja dalih atau alasan tadi sama sekali tidak benar. Menabung memang tidak memiliki tujuan untuk melipatgandakan uang. Meski ada bunga tabungan yang bisa membuat jumlah saldo bertambah, seharusnya Anda tidak menjadikannya sebagai sebuah tujuan utama. Sebab tujuan utama menabung ini adalah membiasakan diri untuk menyimpan uang. Bila kebiasaan ini Anda jalankan dalam waktu lama maka Anda akan terkejut dengan hasilnya yang besar.
- Tidak Membuat Proyeksi Laba-Rugi
Dalam menjalankan bisnis apapun, risiko rugi memang akan selalu ada. Karena ada risiko rugi maka Anda sebagai pebisnis seharusnya bisa melakukan antisipasi. Nah salah satu bentuk antisipasi terhadap kerugian bisnis adalah dengan membuat proyeksi laba-rugi. Proyeksi laba-rugi sendiri adalah bentuk upaya pebisnis untuk melihat masa depan usahanya dengan standar laba-rugi yang ada. Dengan membuat perkiraan atau proyeksi laba-rugi bisnis ini maka pengusaha akan punya banyak strategi untuk menjalankan bisnis, terutama dalam pengelolaan keuangan yang lebih baik. Tapi bila seorang pebisnis tidak menjalankan proyeksi laba-rugi maka kegagalan usaha bukan tidak mungkin akan bisa terjadi dikemudian hari. Kegagalan ini sendiri terjadi karena pebisnis yang tidak bisa memiliki strategi untuk mengantisipasi kerugian.
- Telat Bayar Tagihan
Berikutnya, kebiasaan buruk yang seharusnya dihindari pebisnis dalam pengelolaan keuangan adalah telat membayar tagihan. Membayar tagihan memang bukan hal yang bisa dianggap sepele. Sebab, bila pebisnis selalu telat saat membayar tagihan maka akan ada denda yang harus Anda tanggung. Mungkin Anda telat beberapa hari saja sehingga membuat denda yang ada tidak terlalu besar. Tapi bila hal ini sering Anda lakukan dan jenis tagihan bisnis Anda banyak, tentu beban denda yang ada, akan semakin besar dan berat. Dan bukan tidak mungkin dari beban denda yang berat ini akan membuat keuangan perusahaan mengalami guncangan. Dan bila guncangan ini terus-menerus terjadi maka hal ini akan bukan tidak mungkin akan membuat bisnis mengalami kegagalan.
- Mencampuradukkan Urusan Bisnis dan Pribadi
Agar perusahaan berjalan lebih profesional, maka Anda sebagai pengusaha memang diharuskan untuk tidak mencampuradukkan masalah bisnis dan masalah pribadi. Mengapa demikian? Dalam banyak kasus, pengusaha yang sering membawa-bawa masalah pribadi ke dalam urusan bisnis akan memicu banyak kebingungan dalam perusahaan, terutama pada aspek keuangannya. Nah bila dalam perusahaan sudah banyak kerumitan yang terjadi dalam keuangannya, maka hal ini akan membuat nasib di masa depan menjadi suram. Maka dari itu Anda yang sering mendapati kerumitan dalam keuangan perusahaan, usahakan untuk perlahan-lahan menghilangkan kebiasaan mencampuradukkan urusan bisnis dan pribadi.
- Tidak Memperhatikan Uang Kecil
Terakhir, kebiasaan buruk dalam pengelolaan keuangan yang harus dihindari oleh pebisnis adalah tidak memperhatikan uang kecil. Kebiasaan mengacuhkan uang kecil memang banyak menghinggapi para pebisnis yang belum memiliki mental entrepreneur sejati. Biasanya para pebisnis dengan sikap atau kebiasaan seperti ini adalah mereka yang baru saja melangkah dan langsung merasa sudah mencapai sukses. Tentu saja pebisnis yang sukses sejati tidak akan pernah sekali-kali meremehkan uang, meski uang itu termasuk uang kecil. Sebab baginya uang kecil juga ada nilainya yang dapat menciptakan uang dengan nilai yang lebih besar bila dikumpulkan.