Wabah Corona menghancurkan perekomonian dunia. Banyak pekerja yang harus jadi pengangguran mendadak imbas dari pandemic Covid 19. Tak hanya industri rumah tangga atau perusahaan besar saja yang mengalami penurunan penjualan. Bursa efek pun mengalami penurunan harga saham berkat Corona virus. IHSG lesu bahkan rupiah melemah terhadap dolar. Walaupun begitu deretan saham ini mampu tampil cemerlang dan memberikan keuntungan bagi pemiliknya.
Daftar Saham Cemerlang Di Tengah Corona
- Saham pertama yang tampil cemerlang meski wabah Corona menyerang ialah PT. Bank Capital Asia Tbk (BBCA). Saham BBCA dinilai lebih stabil ketimbang saham perusahaan lainnya. pada akhir Maret 2020 harga saham BBCA dibuka dengan harga Rp. 22.500 per lembarnya. Peningkatan ini diakibatkan laba BBCA yang meningkat ketimbang tahun sebelumnya. Virus Corona juga mempengaruhi harga saham BBCA namun untuk menurunkannya dari level sekarang paling tidak butuh 3 hari. Dalam sepekan saham BBCA bisa naik hingga 26 %. Harga saham terendah BCA tercatat Rp. 22.150 per lembar yang terjadi pada 23 Maret 2020 lalu.
- Dua perusahaan yang bergerak dibidang properti yakni PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) dan PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) juga memiliki performa baik. Ditengah menurunya IHSG dua saham ini malah naik tinggi. Saham DADA mampu naik hingga 34.82 % dan TMII menguat hingga 44 %. Volume perdagangan DADA tercatat 52,77 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp. 7.11 miliar.
Situasi harga saham saat ini dipicu kepanikan akan wabah Corona di tanah air. Ketika wabah Corona usai maka sektor perbankan akan kembali bangkit. Harga saham perbankan menjadi turun karena adanya keputusan pemerintah untuk menunda tagihan kredit. ketika wabah Corona mereda saham perusahaan yang memproduksi barang konsumsi juga akan segera pulih seperti HOKI atau KINO.
Pengaruh Corona Terhadap Cryptocurency
Tak hanya harga saham tanah air saja yang mengalami penurunan saat wabah Corona datang namun juga bursa efek di seluruh dunia. Wabah Corona malah menaikkan harga cryptocurrency. Uang virtual seperti Bitcoin malah stabil dan mengalami kenaikan selama wabah Corona ini berlangsung. Hal ini dianggap wajar dikarenakan saham dipengaruhi oleh sistem financial dan ekonomi tradisional.
Pandemi Corona saat ini telah membuat ketakutan pada ekonomi tradisional. Penjualan terganjal karena minat konsumen turun dan logistik tidak berjalan optimal. Berbeda dengan crytocurrency yang diminati dikarenakan banyak yang beralih menggunakan transaksi online untuk mencegah penyebaran virus. Pasar crytocurrency diramalkan akan stabil bahkan mengalami kenaikkan seiring terpuruknya ekonomi akibat Covid 19.
Lakukan Ini Saat Saham Anjlok
Bagi anda yang bekerja sebagai trader saham jangan panik menyikapi situasi sulit saat ini. Lakukan evaluasi dan kurangi pengeluaran sambil menunggu rebound. Strategi terbaik dalam menghadapi situasi saat ini ialah menaham produk saham anda dan jual kembali bila harga sudah kembali normal. Jika anda tidak mampu menahan lagi saham yang anda miliki maka jual ketika harga sudah turun maksimal 20 % dari harga sebelumnya.
Kini BEI telah menetapkan bahwa auto rejection tidak lagi pada level 10 % melainkan 7 %. Berhati-hatilah dalam menetapkan posisi jual saham serta pertimbangkan investasi lainnya untuk mengamankan dana anda. Saat ini investasi emas masih dianggap paling aman dan stabil. Harga emas bahkan terus melambung ditengah wabah Corona yang semakin mencekam. Biarpun begitu bila anda sabar menunggu saham yang kini anjlokpun bisa kembali pulih saat wabah Corona berakhir. Meskipun demikian wabah Corona masih menghantui bahkan hingga pertengahan tahun nanti.