Peluang Usaha

Ungkap Kenapa Bisnis Kuliner Pedas Itu Gak Bakal Ngerugiin Kantongmu

Makan tanpa ditemani dengan rasa pedas seperti sambal memang kurang nikmat. Orang Indonesia sendiri kebanyakan menyukai makanan yang bercita rasa pedas. Mulai dari menjadikan cabai utuh sebagai teman makan gorengan hingga menjadikannya makanan olahan seperti sambal. Alhasil, meja makan tidak pernah absen dari makanan bercita rasa pedas.

Seiring berjalannya waktu, makanan pedas tidak hanya menjadi makanan olahan rumahan yang tersedia di meja makanan saja. Beberapa orang yang menyadari bahwa banyak orang menyukai makanan pedas namun tidak bisa atau tidak sempat membuatnya akhirnya memutuskan menjadikan makanan pedas sebagai peluang bisnis.

Indonesia memiliki beberapa nama pengusaha yang telah berhasil dengan usaha bisnis makanan pedasnya. Salah satunya adalah Badi Willyhono. Willy berhasil meraup keuntungan dari lewat bisnis makanan pedasnya yang diberi naman TOSERDA yang merupakan akronim dari Toko Serba Lada atau pedas dalam bahasa Sunda. TOSERDA merupakan market place yang menjual berbagai makanan pedas dari Bandung. Willy mendirikan TOSERDA pada tahun 2010 di toko seluas 25 meter persegi.

Sebelum sampai pada keuntungan yang besar saat ini, Willy sempat melalui masa-masa sulit diawal berdirinya TOSERDA. Willy kesulitan mencari suplier yang bekerja sama dengan TOSERDA. Bahkan dalam sebulan ia hanya menjual tidak lebih dari 100 item. Hal ini membuat Willy memutar otak bagaimana agar TOSERDA tetap bertahan. Hingga akhirnya pada tahun 2011 Willy memutuskan menjual produknya melalui jaringan daring. Willy memanfaatkan fitur dari Google seperti My Business dan Google Map. Hasilnya tidak mengecewakan. Willy kini berhasil menjual hampir 2000 item setiap bulan. 70% keuntungan yang ia dapatkan berasal dari sini. Bahkan kini TOSERDA sudah di export ke London dan Amerika.

Peluang Bisnis Kuliner Pedas

Willy dengan TOSERDA menjadi salah satu contoh peluang bisnis kuliner pedas yang telah membuktikan keberhasilannya. Peluang bisnis kuliner pedas memiliki prospek yang sangat besar serta dapat bertahan dalam jangka panjang, melihat kebutuhan konsumen terhadap makanan pedas tidak akan terbatas. Memulai bisnis ini juga terbilang mudah dan bisa dimulai dengan modal kecil. Jika anda belum memiliki modal untuk menyewa tempat, bisnis kuliner pedas ini bisa dimulai dari skala rumahan. Cara ini tentu dapat menekan modal awal sehingga anda bisa segera memulai bisnis yang diharapkan.

Melihat peluang bisnis kuliner pedas yang telah dipaparkan sebelumnya, tentu membuat beberapa dari anda yang tertarik untuk mulai bisnis makanan pedas ini. Jika anda penasaran dengan rincian modal yang dikeluarkan, berikut salah satu analisis dana dari bisnis kuliner mie goreng pedas.

Peralatan

Wajan                                                             Rp 200.000

Kompor & gas                                               Rp 450.000

Penghalus bumbu                                         Rp 250.000

Panci                                                               Rp 160.000

Spatula                                                           Rp   36.000

Piring                                                              Rp 150.000

Meja dan kursi                                               Rp 425.000

Peralatan lain-lain                                         Rp 250.000

Total                                                                                       Rp 2.771.000

Biaya operasional bulanan

  • Biaya Tetap

Penyusutan wajan     1/36 x Rp 200.000               = Rp    5.555.56

Peny. kompor 1/36 x Rp 450.000                          = Rp 12.500

Peny. Penghalus bumbu 1/24 x Rp 250.000         = Rp 10.417

Peny. Panci 1/36 x Rp 160.00                                 = Rp    4.444

Peny. Spatula 1/36 x Rp 36.000                              = Rp    1.000

Peny. Piring 1/36 x Rp 150.000                              = Rp    6.250

Peny. Meja kursi 1/48 x Rp 425.000                      = Rp    8.854

Peny. Peralatan lain-lain 1/12 x Rp 250.000         = Rp  20.833

Total                                                                                                       Rp 69.854

  • Biaya Variabel

Mie telur                     Rp 160.000 x 30        = Rp 4.800.000

Bumbu halus             Rp   80.000 x 30        = Rp 2.800.000

Cabe                            Rp   65.000 x 30        = Rp 1.950.000

Sayuran                      Rp   15.000 x 30        = Rp     450.000

Telur                           Rp   25.000 x 30        = Rp     750.000

Gas LPG                      Rp    20.000 x 4         = Rp        80.000

Biaya listrik                Rp  100.000 x 1         = Rp     100.000

Sewa tempat              Rp  650.000 x 1         = Rp     650.000

Biaya tambahan        Rp     50.000 x 30      = Rp  1.500.000

Total                                                                                       Rp 4.190.000

 

Total biaya operasional    : Biaya variabel + biaya tetap = Rp  4.259.854

Pendapatan per bulan      :

Penjualan rata-rata = 20 porsi x Rp 8.500 = Rp  170.000 x 30 hari =  Rp 5.100.000

Keuntungan per Bulan

Laba = Total pendapatan – total biaya operasional

Rp 5.100.000     –  Rp  4.259.854 = Rp 840.146

Lama balik modal : Total investasi / keuntungan

= Rp 2.771.000 / 840.146

= 3 bulan

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yang Menarik di Bulan Ini

To Top
×